Desain Pemodelan Grafik

Friday, December 11, 2009
               Desain permodelan grafik sangat berkaitan dengan grafik komputer. Pemodelan adalah proses   membentuk suatu obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan  obyek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer.
Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3  dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi  (3D modelling) (Nalwan, 1998).
   
    Berikut adalah kegiatan yang berkaitan dengan grafik komputer:

1.Pemodelan geometris : menciptakan model matematika dari objek-objek 2D dan 3D.
2.Rendering : memproduksi citra yang lebih solid dari model yang telah dibentuk.
3.Animasi : Menetapkan/menampilkan kembali tingkah laku/behaviour objek bergantung waktu.

                                  Kerangka Grafik komputer

Application model     : citra (gambar)
Application program     : c, c++, pelles c, photoshop, dsb
Graphic Library (GL)    : open GL
Graphic system    : VGA (graphic adapter)
Komputer         : Komponen dasar komputer (input, proses, output)


                                             Pemodelan Geometris

• Transformasi dari suatu konsep (atau suatu
  benda nyata) ke suatu model geometris yang bisa
  ditampilkan pada suatu komputer :
   –  Shape/bentuk
   –  Posisi
   –  Orientasi (cara pandang)
   –  Surface Properties / Ciri-ciri Permukaan (warna,
      tekstur)
   – Volumetric Properties / Ciri-ciri volumetric
      (ketebalan/pejal, penyebaran cahaya)
   – Lights/cahaya (tingkat terang, jenis warna)
   – Dan lain-lain ...
• Pemodelan Geometris yang lebih rumit :
   – Jala-Jala segi banyak: suatu koleksi yang besar dari
      segi bersudut banyak, dihubungkan satu sama lain.
   – Bentuk permukaan bebas: menggunakan fungsi
      polynomial tingkat rendah.
   – CSG: membangun suatu bentuk dengan menerapkan
      operasi boolean pada bentuk yang primitif.


                                                 Pemodelan 3D

              Proses pemodelan 3D  dibagi menjadi  beberapa tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk  sebagai obyek dasar, metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi  gerakan obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.
   




    Motion Capture/Model 2D
          Yaitu langkah awal untuk menentukan bentuk model obyek yang akan  dibangun dalam bentuk 3D. Penekanannya adalah obyek berupa gambar wajah  yang sudah dibentuk intensitas warna tiap pixelnya dengan metode Image  Adjustment Brightness/Contrast, Image Color Balance, Layer Multiply, dan tampilan  Convert Mode RGB dan format JPEG. Dalam tahap ini digunakan aplikasi grafis  seperti Adobe Photoshop atau sejenisnya.

    Dasar Metode Modeling 3D
           Ada beberapa metode yang digunakan untuk pemodelan 3D. Ada jenis  metode pemodelan obyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti dengan  nurbs dan polygon ataupun subdivision. Modeling polygon merupakan bentuk  segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah  jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk  mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila  hanya menggunakan sedikit polygon, maka object yang didapat akan terbag i sejumlah pecahan polygon. Sedangkan Modeling dengan NURBS (Non-Uniform  Rational Bezier Spline) merupakan metode paling populer untuk membangun  sebuah model organik. Kurva pada Nurbs dapat dibentuk dengan hanya tiga titik  saja. Dibandingkan dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik  (verteks) metode ini lebih memudahkan untuk dikontrol. Satu titik CV (Control  verteks) dapat mengendalikan satu area untuk proses tekstur.

   Proses Rendering
    Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun  animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan  dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter  tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL  system, resolusi sebuah render adalah 720 x 576 pixels. Bagian rendering yang  sering digunakan:
- Field Rendering
    Field rendering sering digunakan untuk mengurangi strobing effect yang  disebabkan gerakan cepat dari sebuah obyek dalam rendering video.
- Shader
    Shader adalah sebuah tambahan yang digunakan dalam 3D software tertentu  dalam proses special rendering. Biasanya shader diperlukan untuk memenuhi  kebutuhan special effect tertentu seperti lighting effects, atmosphere, fog dan  sebagainya.

    Texturing
           Proses texturing ini untuk menentukan karakterisik sebuah materi obyek  dari segi tekstur. Untuk materi sebuah object bisa digunakan aplikasi properti  tertentu seperti reflectivity, transparency, dan refraction. Texture kemudian bisa  digunakan untuk meng-create berbagai variasi warna pattern, tingkat  kehalusan/kekasaran sebuah lapisan object secara lebih detail.

    Image dan Display
       Merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan. Biasanya  obyek pemodelan yang menjadi output adalah berupa gambar untuk kebutuhan  koreksi pewarnaan, pencahayaan, atau visual effect yang dimasukkan pada tahap  teksturing pemodelan. Output images memiliki Resolusi tinggi berkisar Full
1280/Screen berupa file dengan JPEG,TIFF, dan lain-lain.


 Sumber : http://blog.ukmhg.co.cc, http://journal.uii.ac.id/index.php/media-informatika/article/viewFile/13/12%3Cbr%20/%3E






Photobucket

2 komentar:

Anonymous said...

menunggu karya 3d-nya

mampir ke sini ya...

Anonymous said...

blogwalking...jgn lupa berkunjung balik yach ;)

Post a Comment